
Bicara di Forum Humas PTKIN se- Indonesia; Kasubag Humas Berbagi Pengalaman
Humas IAIN Parepare — Rapat koordinasi Humas PTKIN se– Indonesia sedang berlangsung selama 4 hari, yaitu 10-13 Desember 2020 di Hotel Swiss Belhotel Maleosan kota Manado. Para Kasubag Humas PTKIN ini intens membahas eksistensi, program kerja, dan standar operasional kehumasan.
Dalam acara pembukaan, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendis Kemenag RI, H. Waryono memberikan sambutan dan membuka acara secara resmi, Kamis, 10/12/2020. Turut hadir mendampingi Direktur Pontren, Rektor IAIN Manado, Delmus Puneri Salim, Kasubag Humas Pendis, Sollah Taufiq dan Ketua Forum Humas PTKIN se- Indonesia, Suhirman Aditia.
Dalam sambutannya, Waryono memberikan semangat dan motivasi kepada pelaksana kehumasan. “Humas itu memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun citra dan reputasi lembaga. Humas adalah corong lembaga,” ulasnya. Selain itu, mantan Wakil Rektor III UIN Sunan Kalijaga berharap agar pada era digital ini, humas memanfaatkan media sosial dengan maksimal. Termasuk dalam mensosialisasikan moderasi beragama kepada masyarakat luas.
Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan agenda brainstrorming kehumasan. Pada sesi ini, Kasubag Humas IAIN Parepare, Suherman Syach memperoleh kesempatan menjadi salah satu pembicara. Kesempatan itu diberikan kepadanya karena IAIN Parepare dinilai berprestasi dalam pemberitaan, yaitu meraih juara 1 bidang pemberitaan pengawasan Itjen Kemenag tahun 2019.
Suherman Syach berkesempatan menyampaikan eksistensi dan strategi pengembangan kehumasan IAIN Parepare. “Alhamdulillah, capaian humas IAIN Parepare itu karena adanya support yang diberikan pimpinan dengan memberikan ruang berkreatifitas dalam melaksanakan program kehumasan. Sumber daya kami sangat terbatas, tetapi demi amanah dan tanggung jawab maka kami harus belajar dan berbuat,” paparnya.
“Saya belajar menulis berita dan harus kursus online untuk itu. Awalnya cukup berat, tetapi karena ada kemauan maka secara berlahan menulis berita sudah mulai ringan,” papar Suherman.
“Sekali waktu, saya dikoreksi langsung pak Rektor. Rektor menilai berita saya tidak menggigit. Menurutnya, dalam membuat berita, judul berita harus lebih menggigit, agar orang tertarik membaca berita yang kita tulis,” papar Suherman mengisahkan pengalamannya.
“Untuk memaksimalkan pemberitaan, Rektor membentuk tim pengelolaan website yang bertanggung jawab pembuatan dan publikasi berita. Kami ada manajemen pemberitaan yang terdiri atas pimpinan redaksi, editor, penulis naskah dan kontributor dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Alhamdulillah, dengan tim ini, publikasi berita berjalan maksimal,” urainya di depan forum humas.
“Ke depannya, saya mencoba memaksimalkan kegiatan publikasi melalui media sosial. Khususnya melalui youtube, facebook, dan instagram. Tahun ini, saya sudah memulai dengan membuat program dan konten kreatif. Misalnya menerbitkan majalah online, klipping online dan program berita sepekan dengan nama “Malabbi’ Kareba”.
“Alhamdulillah, tahun ini Rektor telah melengkapi prasarana kehumasan kami dengan mengadakan alat-alat peliputan, seperti kamera syuting, kamera drone, dll. Mudah-mudahan tahun depan, studio mini kehumasan yang kami rencanakan dapat terwujud. Tinggal yang saya pikirkan adalah tim kreatif yang harus bekerja membuat dan mendesain program. Jika tim ini ada, saya yakin konten pemberitaan kami semakin kaya dan menarik,” urainya.
Di akhir pemaparannya, Suherman memohon support dan kolaborasi dari Forhumas PTKIN se- Indonesia. “Mari kita saling mendukung, berbagi informasi dan pengetahuan dalam meningkatkan kapasitas masing-masing dalam melaksanakan tugas kehumasan ini,” katanya mengakhiri paparannya yang disambut tepuk tangan peserta.