
Dia tidak Kelihatan tapi “Kekal” (Sebuah Resensi)
[page 2]
Kebangkitan dari alam kubur adalah hal yang tidak pernah dipercayai oleh orang-orang kafir bahkan sampai pada zaman ini, hal ini sudah digambarkan pada ayat-ayat Al Qur’an, nampak pada kalangan yang berilmu pun, mereka mengatakan secara eksplisit bahwa tubuh yang sudah hancur menjadi tulang belulang tidak mungkin hidup kembali.
Setelah kebangkitan nanti manusia akan mengalami masa pengadilan, seluruh perbuatan kita di dunia akan diputar kembali di hadapan kita, pada QS. Qaaf (50): 16-18 dikatakan bahwa ada dua petugas yang mencatat satu duduk di sebelah kanan dan yang satunya di sebelah kiri, mereka adalah pengawas yang selalu hadir (raqibun ‘attid) jadi pada prinsipnya di sekitar kita selalu ada yang mengawasi segala tindakan kita di dunia.
Surga dan neraka adalah konsekuensi dari apa yang kita lakukan selama di dunia. Surga digambarkan dengan keindahan dan kelengkapan fasilitas dan neraka digambarkan sangat mengerikan, namun dimanakah kedua tempat itu berada jika kita mencermati ayat-ayat Al Qur’an maka kita akan menemukan jawabannya.
Siapakah calon penghuni surga? sebagian diantara mereka digambarkan dalam ayat-ayat Al Quran dan kita memperoleh kesimpulan tentang siapakah orang yang bakal masuk surga, diantaranya: orang berbuat baik kepada ibu bapaknya; orang yang pandai bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikannya; orang yang beramal sholeh dengan mengharap ridho Allah; orang yang bertaubat; orang yang berserah diri hanya kepada Allah.
Kebaikan dari buku ini
Buku seri kedua dengan judul “Ternyata Akhirat tidak Kekal” ini secara fisik mudah untuk dibawa kemana-mana dengan tinggi 20,5 cm x 12,5 cm dengan ukuran tebal 334 halaman. Bahasa yang digunakan mudah dipahami dalam topik bahasannya diselipkan ilustrasi yang tepat ditambah dalil-dalil Al Qur’an yang membuat pembaca mudah memahami apa yang disampaikan oleh penulis yang menjelaskan kekekalan akhirat memberi tantangan kepada pembaca untuk berani menggunakan akal pikiran untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta dan meyakini adanya akhirat sebagai hari perhitungan.
Penulis buku ternyata akhirat tidak kekal ini mampu memberikan keselarasan dalam menjelaskan inti dari buku ini melalui dunia tasawwuf dan dunia mistis dengan menafsirkan fenomena-fenomena alam dan tanda tanda yang ada membawa kita untuk beriman kepada hari akhirat.
Yang mungkin kurang dari buku ini.
Dengan kategori best seller dari buku ini agak sulit mencari kekurangan namun sebagai peresensi tentu berharap banyak dari buku yang laris di pasaran ini supaya lebih didesain semenarik mungkin, menurut peresensi buku ini seharusnya diaplikasikan dalam warna warna yang segar bukan gelap seperti yang ada saat ini, agar bisa dibaca oleh semua kalangan karena yang dihadapi saat ini adalah kemalasan terhadap bahan bacaan dan perlu ada tampilan lebih menarik dari fisik dan susunan anatomi dari buku ini, dengan kategori best seller ini di edisi revisi berikutnya bisa didesain dengan hard cover agar buku ini kelihatan eksklusif dan menjaga keawetan buku tersebut. (*)