
Opini: Hikmah Isra’ Mi’raj (Pesan Rasulullah SAW)
[page 2]
Selama peristiwa isra’ mi’raj banyak sekali peristiwa dan kejadian yang luar biasa yang dialami Rasulullah. Untuk itulah sebagai hikmah dengan adanya peristiwa isra’ mi’raj adalah untuk menambah kekuatan keimanan dan keyakinan beliau sebagai Rasul yang diutus oleh Allah ke tengah-tengah umat manusia yang membawa risalah-Nya dan juga ujian bagi kaum muslimin sendiri. Apakah mereka menerima dan percaya kepada kejadian yang menakjubkan d iluar jangkauan akal manusia saat hal ini tidak bisa dilogikakan dengan pikiran, namun tetap bisa diyakini dan diimani dengan hati.
Hal inilah yang kemudian diabadikan Allah dalam firmannya “Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya, untuk kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (Al-Isra/17: 1). Banyak lagi hikmah yang dapat diambil, namun untuk kali ini sebagai pesan hikmah dari peristiwa yang dialami Rasulullah dalam konteks sekarang ini khususnya di negeri kita tercinta (Indonesia), sebagai pesan Rasulullah bagi pemimpin-pemimpin bangsa.
Dalam perjalanannya, Rasulullah bertemu dengan seorang yang mengumpulkan seberkas kayu dan ia sudah tidak kuat mengangkatnya, tetapi masih juga ditambah lagi. Ini adalah gambaran umatku yang di sisinya sudah ada beberapa amanah yang telah menjadi tanggungjawabnya, akan tetapi ia tidak bisa menyelesaikan dengan sebaik-baiknya amanah itu, tetapi ia masih juga sanggup memikulnya, bahkan ia merasa kurang, sehingga ia masih mencari-cari amanah yang lainnya, karena di dalam hatinya telah dihinggapi penyakit tamak/rakus akan jabatan/kedudukan. sehingga kinerja yang diembannya menjadi tidak amanah lagi.
Karena itu, dari pesan ini jadilah pemimpin bangsa yang amanah, dengan kerja ikhlas dan tuntas, dengan menjaga amanah itu maka kami selaku masyarakat akan sangat berbangga dan tentunya jangan lagi menjanjikan, jika kau tak bisa tepati, berikan bukti bukan hanya sebatas mimpi dan khayalan saja. Semangat para pemimpin, contohilah sosok Rasulullah dalam menjaga amanah.